4 UTS-4 My SHAPE (Spiritual Gifts, Heart, Abilities, Personality, Experiences)
4.1 SHAPE
4.1.1 S — Spiritual Gifts (Karunia Rohani)
Karunia utama: Wisdom (hikmat) dan Teaching (mengajar) — kemampuan memahami struktur atau prinsip di balik suatu sistem, lalu menerangkannya dengan logis agar orang lain mengerti dan bisa menerapkannya.
Kecenderungan alami: suka merancang sistem atau konsep baru (terutama lewat pemrograman dan desain logika), menemukan keteraturan dari sesuatu yang rumit, serta menyalurkan wawasan itu lewat penjelasan atau alat bantu (program, tulisan, atau diagram).
Tanda-tanda karunia terlihat:
- Orang lain sering meminta bantuanku untuk menjelaskan hal teknis atau memecahkan masalah logika.
- Aku menikmati proses “merancang cara berpikir” — bukan hanya hasil akhirnya.
- Saat ideku berhasil membuat orang lain paham, aku merasa puas dan berarti.
4.1.2 H — Heart (Minat, Nilai, dan Panggilan)
Bidang yang dicintai: teknologi, game, dan sistem berpikir yang membuka kemungkinan baru. Nilai utama: eksplorasi, kebebasan berpikir, dan membantu orang menemukan arah hidupnya.
Panggilan pribadi: menggunakan teknologi dan media interaktif (seperti game) untuk memperluas cara orang belajar, berefleksi, dan menemukan makna hidup.
Masalah yang ingin diperbaiki: banyak orang tersesat dalam rutinitas tanpa arah, mereka butuh media yang menghidupkan kembali rasa ingin tahu dan tujuan.
Makna dalam karya: ketika sebuah ide atau sistem yang saya buat bisa memperluas kemungkinan, menyalakan rasa ingin tahu, dan memberi jalan keluar bagi orang yang kehilangan arah.
4.1.3 A — Abilities (Kemampuan Andal)
Kemampuan utama:
- Pemrograman dalam berbagai bahasa dan paradigma (imperatif, fungsional, logika).
- Desain sistem dan arsitektur perangkat lunak.
- Debugging dan analisis kesalahan kompleks secara sistematis.
- Koordinasi proyek dan pembagian tugas berbasis kemampuan tim.
Gaya berpikir: analitis dan terstruktur, mampu melihat keterhubungan antarbagian dan mengoptimalkan sistem agar efisien dan mudah dikembangkan.
Kekuatan khas: menyatukan konsep dari berbagai disiplin (teknologi, logika, desain) menjadi satu sistem kerja yang elegan.
Peran alami dalam tim: desainer sistem dan penjaga kualitas, orang yang memastikan proyek tetap konsisten dengan visi teknis dan logika internalnya.
4.1.4 P — Personality (Kepribadian dan Gaya Kerja)
Gaya kerja: fleksibel antara kerja mandiri dan kolaboratif, mampu fokus mendalam saat dibutuhkan, tetapi juga siap berdiskusi untuk mencari solusi yang paling rasional.
Pola pengambilan keputusan: berbasis logika dan prinsip, bukan emosi sesaat. Sering memprioritaskan solusi ideal jangka panjang walau memerlukan lebih banyak waktu dan energi.
Kecenderungan khas: perfeksionis terhadap sistem dan ide, ingin setiap komponen memiliki alasan dan keterhubungan yang jelas.
Sikap terhadap konflik: tegas dan langsung menyampaikan pendapat, terutama bila ada hal yang melanggar prinsip logika atau efisiensi.
Peran alami: penalar strategis dan penjaga arah, memastikan keputusan tidak sekadar cepat, tapi juga benar dalam jangka panjang.
4.1.5 Experience (Pengalaman Hidup)
Pengalaman pembentuk utama: tantangan besar saat mencoba membangun sistem operasi sendiri — sebuah proyek yang menuntut pemahaman mendalam tentang cara kerja komputer dari level paling dasar.
Pelajaran dari kegagalan: meski proyek itu belum berhasil, pengalaman tersebut membentuk pola pikir sistematis dan menghargai pentingnya fondasi yang kokoh dalam setiap rancangan. Kegagalan itu menjadi pengingat bahwa visi besar membutuhkan kesabaran, disiplin, dan kesediaan untuk memahami detail kecil sebelum membangun sesuatu yang kompleks.
Makna pribadi: dari proses itu lahir tekad untuk terus memahami bagaimana teknologi bekerja dari dalam, bukan sekadar menggunakannya. Walau belum menemukan momen “inilah panggilan saya,” perjalanan eksplorasi itu sendiri menjadi cara Anda mencari makna.
4.2 Piagam Diri — Arlow Emmanuel Hergara
4.2.1 Misi Hidup (Life Mission)
Menjadi seseorang yang memajukan teknologi agar manusia dapat melakukan hal-hal yang sebelumnya mustahil dilakukan — menciptakan sistem yang memperluas potensi, bukan membatasi.
4.2.2 Nilai Inti (Core Values)
- Rasionalitas dan kejujuran intelektual.
- Empati — kemajuan tidak boleh mengorbankan kesejahteraan orang lain.
- Keberlanjutan — setiap sistem harus dibangun agar tetap bermanfaat dan tidak merusak keseimbangan.
4.2.3 Prinsip Keputusan (Decision Compass)
Saya akan menilai setiap tindakan dengan dua pertanyaan:
- Apakah ini masuk akal dan benar secara sistemik?
- Apakah ini adil dan tidak memaksa orang untuk memberi lebih dari yang mereka miliki?
Jika suatu keputusan tidak lulus kedua pertanyaan ini, maka arah itu bukan untuk saya.
4.2.4 Peran Utama (Primary Role)
Arsitek sistem dan penalar strategis — seseorang yang merancang fondasi logika dan teknologi agar orang lain dapat membangun di atasnya dengan aman dan efisien.
4.2.5 Gaya Pelayanan (Service Style)
Mengajar dan membimbing melalui logika, menjelaskan hal sulit dengan cara yang dapat dipahami, serta menciptakan alat yang membantu orang lain memahami dunia mereka.
4.2.6 Janji Hidup (Life Promise)
Saya berjanji untuk terus belajar, memahami dasar setiap hal, dan menggunakan pemahaman itu untuk menciptakan teknologi yang memperluas kebebasan manusia, bukan mempersempitnya.
4.2.7 Batas Etis (Ethical Boundaries)
Saya tidak akan membuat sistem yang memaksa, mengeksploitasi, atau menekan manusia demi efisiensi atau keuntungan. Teknologi harus melayani manusia — bukan sebaliknya.
4.2.8 Narasi Diri (90 Detik)
Saya adalah seseorang yang mencintai logika dan sistem, dengan hasrat untuk memahami bagaimana teknologi bekerja dan bagaimana ia dapat memperluas kemampuan manusia. Saya menikmati proses merancang, memprogram, dan membangun struktur yang tidak hanya efisien tetapi juga adil bagi penggunanya. Saya percaya bahwa kemajuan sejati tidak boleh memaksa siapa pun mengorbankan lebih dari yang mereka miliki. Pengalaman saya mencoba membangun sistem operasi sendiri, meskipun belum berhasil, mengajarkan pentingnya fondasi dan kesabaran dalam mewujudkan visi besar. Melalui perjalanan ini, saya ingin terus berkontribusi dalam pengembangan teknologi yang membantu manusia melakukan hal-hal yang sebelumnya tidak mungkin, sambil tetap menjaga nilai-nilai kemanusiaan di dalamnya.